Nanggroe Daya Bersatu
SULTHAN SYANSU SYAH digantikan oleh putera nya SULTHAN ALI MUGHAYAT SYAH dan memerintahkan diAceh Darussalam sekitar tahun 916 – 936 Hijriah ( 1511 – 1530 Masehi ).SULTHAN ALI MUGHAYAT SYAH,dalam pemerintahannya selalu disibukkan oleh gerakan – gerakannya mengusir portugis di seluruh perairan Aceh.Adiknya RAJA IBRAHIM di tugaskan diwilayah Aru,membendung armada portugis dibagian pesisir Timur Aceh dengan jabatan RAJA MUDA .RAJA IBRAHIM tewas di Aru pada tahun 930 Hijriah.
Sejak saat itu,Pemerintah di Negeri Daya mengalami kemunduran,disebabkan jauhnya hubungan dengan Pemeritah pusat,seringkali terjadi baku hantam diantara sesama Raja – rajanya memperebutkan kekusaan dan hasil pajak lada.hal seperti itu berkelanjutan terus dalam kuran waktu hampir dua abad lamanya.
Untuk menggantikan Pimpinan di Aru,SULTHAN ALI MUGHAYAT SYAH segera mengirim RAJA UNZIR kesana ,sehingga Negeri Daya tidak mempunyai Pimpinan lagi,Sejak waktu itu Negeri Daya dimasukkan langsung menjadi kerajaan inti Aceh Darussalam di samping Pidie yang dikendalikan sendiri oleh SULTHAN ALI MUGHAYAT .sebagai wakilnya di Daya ditetapkan Isterinya SITI HUR yang menjalankan Pemerintahan sehari – hari.RAJA UNZIR Tewas di Aru Pada Bulan Jamadil Awal Tahun 931 H ( 1526 Masehi ).
SULTHAN ALI MUGHAYAT SYAH mangkat pada hari selasa 12 Zulhijjah sanat 936 H ( 1530 M ) maka sejak saat itu SITI HUR berkuasa penuh di Negeri Daya,sampai akhir hayatnya.SITI HUR ( NURUL HUDA ) Mengangkat pada hari Kamis11 Muharram sanat 960 Hijriah.Sejak saat itu,Pemerintah di Negeri Daya mengalami kemunduran,disebabkan jauhnya hubungan dengan Pemeritah pusat,seringkali terjadi baku hantam diantara sesama Raja – rajanya memperebutkan kekusaan dan hasil pajak lada.hal seperti itu berkelanjutan terus dalam kuran waktu hampir dua abad lamanya.
Mulai sewaktu Aceh Darussalam diperitah oleh RAJA SULTHAN JAMALUL ALAM BADRUL MUNIR ( POTEU JAMALOIY )keadaan Negeri Daya mendapat perhatian kembali.
Posting Komentar