Legenda Simata Biru Lamno Jaya
Daya
Kuala Daya adalah sebuah
kemukiman yang menaungi 6 Gampong pada masa jayanya sebuah kerajaan
Meureuhon Daya disitulah Sentral pusat pengontrol pusat kerajaan , dan
Lamno jaya adalah ibukota Kecamatan Jaya yang terletak di lembah gunung
geurutee pesisir barat Aceh Jaya Daerah Nanggroe Aceh Darussalam.
Daerah yang memiliki tujuh kemukiman yang dipecah ke dalam 48 Gampong.
Sebagaimana masyarakat Aceh lainnya, Mayoritas penduduk Lamno memeluk
agama Islam. daerah Lamno memiliki suatu keistimewaan yang tidak
dimiliki oleh daerah lain.
Daerah tersebut juga terdapat
sebuah suku ekslusif (Sebagian keturunan Eropa tersebut menutup diri
yang tidak berkawin campur dengan penduduk lokal) bernama “suku mata
biru” namun jumlahnya relativif sangat sedikit. Bahkan banyak pemuda
dari dalam dan luar Aceh terkadang sengaja mencari jodoh kepesisir
Barat, siapa tahu mendapatkan “Dara Portugis” tersebut. Sedangkan
menurut cerita penduduk lokal, kaum keturunan Eropa tersebut adalah
rombongan keturunan dari umat Muslim yang melarikan diri dari Renquista
dari Ratu Isabella dan Ferdinand dari Castilla/Arragorn (Spanyol
sekarang) hingga keujung dunia ketika Andalusia ditaklukkan oleh
pasukan Salib Bila berkunjung kedaerah Kuala Daya dan Lambeusoi
tersebut pasti kita akan menjumpai banyak penduduknya yang berkulit
putih serta bermata biru seperti bangsa Eropa. Yang telah menjalin
hubungan dagang Sejak masa itu, proses perdagangan antara bangsa Eropa
dan Aceh yang sering berkunjung ke Kuala Daya untuk melakukan
perdagangan pada era Pra Po Teumeureuhom dengan masyarakat setempat
terus berlangsung dalam sejarahnya, dalam perjalanan simata biru banyak
yang sudah berpindah alamat kedaerah lain karna sudah menikah dengan
Pria diberbagai Daerah lain yang ada di Aceh Mereuhom Daya
merupakan sebuah kota dagang yang amat maju pada abad ke 16 banyak
memproduksi rempah-rempah dan hasil alam lainya sehingga pedagang dari
luar negeri seperti dari Arab , Hindia , China dan Eropa sangat
tertarik melakukan pedagangannya di pelabuhan yang sangat megah waktu
itu . Sebelum terjadinya Bencana Alam pada 26 Desember 2004
banyak peneliti dari luar Negeri datang ke Kuala Daya untuk memaikan
dan melihat lansung sibiru mata Ketika terjadi gempa dan tsunami di
Aceh tanggal 26 Desember 2004, sebagian daerah Lamno mengalami
kehancuran. sangat Parah adalah Kuala Daya 60%Penduduk Meninggal pada
Saat Bencana itu dimana keturunan Portugis bertempat tinggal. Walaupun
demikian, sebagian di antara mereka juga ada yang selamat.
wallahu'alam
bissawab
Posting Komentar